#Law of Attraction: Energi Elektromagnetis 1


Mumpung liburan. dan ada waktu buat menulis, saya ingin menyampaikan sedikit dari pandangan saya mengenai #energi dari sudut pandang #LOA atau Law of Attraction. Sebelumnya saya sudah membahas baik secara teoritis mengenai Law of Attraction dan juga secara praktik.

amazing-facts-about-human-body-9-728

Beda kepala, bisa saja beda pendapat, beda guru, beda ilmu, jadi saya tidak akan mempermasalahkan dan saya justru terbuka dengan setiap pendapat orang mengenai #energi, inner energi, metafisika, aura dan lain sebagainya. Saya hanya berbagi berdasarkan pengalaman yang selama ini saya dapatkan dari belajar dan terus belajar hingga akhir hayat nanti.

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa #energi adalah sesuatu yang tidak dapat dihancurkan, namun dapat dibentuk. Ibarat air, akan berubah mengikuti bentuk dari tempatnya. Dari semula di cawan akan berubah bentuk jika dipindah ke gelas atau ember. Namun volume bentuk ini tidak akan berubah kecuali jika ditambahkan dan dikurangi.

Dari kajian metafisika, ada begitu banyak pendapat sehingga rasanya tidak mungkin saya sampaikan semuanya disini. Namun dari pengalaman saya dalam dunia metafisis, energi terbagi menjadi 2: energi fisika dan metafisika. Energi fisika adalah energi yang dihasilkan oleh raga atau benda. Energi ini bersifat terbatas. Sementara energi metafisika memiliki ragam lebih banyak, diantaranya adalah energi alam semesta, inner energi atau tenaga dalam, energi aura, energi pikiran, energi doa dsb. Energi ini bersifat tidak terbatas. Banyak kan?

Memang, Wallahu Alam, berhubungan dengan ilmu Allah, bahkan samudera mau dijadikan tinta sekalipun tidak akan cukup untuk menerangkan tentang kemisterian tentang ilmu Allah itu sendiri.

Namun dari sudut pandang Law of Attraction, #energi yang dimaksud adalah energi elektromagnetis yang dibentuk oleh pikiran dan tubuh. Jadi ya bersifat fisika ya juga bersifat metafisika. Tubuh manusia menurut penelitian mengandung energi yang disebut #elegtromagnetic energy. Silakan coba #googling untuk lebih mengetahui tentang berapa jumlah sel tubuh manusia dan bagaimana sel tubuh manusia dapat menciptakan energi listrik dan energi elektromagnetis. Bahkan beberapa laboratorium ilmiah telah menggunakan alat yang disebut sebagai EEG atau Electric Encephalo Graph dan MEG atau Magnetic Encephalo Graph.

Pada tahun 2004, di New York, Professor Jonathan Wolpaw membuktikan bahwa otak manusia sendiri dapat menerima sinyal lebih dari 150 syaraf dengan menggunakan helm magnetis yang berfungsi untuk mengukur jumlah tangkapan sinyal yang bisa diterima oleh otak manusia. Ini sebetulnya memberikan petunjuk kepada kita, bahwa otak kita berfungsi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik. Dan, pancaran gelombang elektromagnetik itu dimiliki oleh manusia secara universal. Bahkan, bukan hanya pemancar, otak kita juga berfungsi sebagai receiver alias penerima gelombang elektromagnetik.

Oct4-Tesla

Dalam kajian law of Attraction, energi elektromagnetis inilah yang dapat digunakan oleh manusia untuk dapat menarik baik kejadian maupun benda dalam kehidupannya. Energi elektromagnetis sendiri memeiliki sifat energi yang dapat merambat tanpa adanya perantara sekalipun. Contoh lain dari energi ini adalah suara, sinar lampu, sinar matahari, dsb. Energi ini dapat diukur dengan mengukur besaran #frekwensi, amplitudo, dan panjang gelombangnya serta jangkauan gelombang.

Dengan belajar law of attraction, kita akan belajar mengontrol pikiran, prasangka dan perkiraan terhadap segala sesuatu. Silakan baca #Frekwensi Otak untuk bisa mendapatkan sedikit banyak gambaran mengenai energi elektromagnetis dalam law of attraction. Dalam posting berikutnya saya akan mengupas energi elektromagnetis secara lebih mendalam dan cara mengatur dan menggunakan energi ini ala law of attraction.

Satu respons untuk “#Law of Attraction: Energi Elektromagnetis 1

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.