#Law of Attraction: Mengenal Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik) Part 2


Kembali melanjutkan apa yang telah saya tulis pada tulisan saya sebelumnya di #Law of Attraction: Mengenal Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik) Part 1. 

Bahwa Law of Attraction atau sebut juga LOA, terjadi dalam hidup kita. Dan pada tulisan kali ini saya akan berbagi mengenai bagaimana cara kerja Law of Attraction.

4. Law of Attracction dan Hukum Tabur Tuai, Sebab Akibat dan Karma

Memang benar segala sesuatu didunia ini benar-benar terdiri dari sekian juta mata rantai yang saling terhubung satu sama lain. Termasuk mengenai pemahaman mengenai hukum ini sendiri, benar benar terhubung dengan banyak pemahaman hukum lainnya, seperti halnya adab berpikir dan berprasangka, adab berbuat, bertindak, hukum sebab akibat, tabur tuai dan seterusnya.

Kok bisa?

Mari lanjutkan.

Kalau kita pikirkan selain 12 hukum alam yang saya sebutkan, tentu ada juga hukum tabur tuai, hukum sebab akibat, hukum karma. Dan yang ingin saya bahas ternyata law of attraction ini seolah sangat erat berhubungan atau memiliki cara kerja yang mirip dengan tabur tuai, hukum sebab akibat, hukum karma. Namun ada satu hal yang vital yang membedakan law of attraction dengan ketiga hukum yang saya sebutkan tadi secara prinsip.

  • Law of Attraction terjadi dalam karena proses berpikir / prasangka bukan karena tindakan

Artinya, ketika hukum karma, sebab akibat, atau tabur tuai mengatur mengenai tindakan yang salah akan berakibat hal yang salah. Sementara law of attraction lebih pada mengatur sesuatu yang belum dilakukan, karena masih dalam pikiran atau prasangka.

Bagaimana ketiga hukum tersebut bekerja secara prinsip adalah dibawah:

  • Melakukan keburukan akan menuai / menyebabkan keburukan, begitu pula sebaliknya

Artinya selama belum dilakukan, tidak akan ada hasil sebagai tuaian, akibat, atau karmanya.

Contoh logis dari ketiga hukum tersebut adalah

  • Jika anda menanam padi, tentunya akan tumbuh padi, bukan mawar.
  • Jika anda membakar jerami, maka akan muncul asap.
  • Jika anda menabur garam, maka pada apa yang anda makan atau minum tentunya akan berasa asin, sesuai dengan seberapa banyak anda menaburkannya.

Hal ini berarti, terjadinya suatu kejadian karena memang ada penyebabnya. Sebuah mata rantai yang berhubungan dengan mata rantai lain. Seperti halnya adanya asap karena adanya api. Adanya api karena adanya bahan atau materi dan atau karena adanya penyulut dan yang disulut. Dan adanya materi tersebut karena adanya kehendak atau niat mengadakan dan melakukan.

——————————————————————————————————————————–

5. Elemen yang menjalankan Law of Attraction

Berikut adalah elemen-elemen dalam diri manusia yang menyebabkan berlakunya law of attraction terjadi dalam kehidupan kita.

a. Pikiran dan Prasangka

Sebelumnya saya sudah coba sedikit berikan gambaran prasangka dan pikiran yang melemparkan energi elektromagnetis yang menarik kejadian dari alam semesta. Apakah anda termasuk orang yang sering berprasangka baik dan positif atau sebaliknya?

Kita coba ambil rentetan analogis dibawah ini.

Misalkan disatu waktu anda ketinggalan dompet anda, sementara anda sudah terlanjur jauh dari rumah anda. Apa yang anda pikirkan dan prasangkakan? Masihkah positif? Atau sudah mulai muncul kekawatiran dan kecemasan?

Akan muncul beberapa pemikiran dan prasangka sederhana seperti berikut:
– anda merasa anda butuh sesuatu didompet tersebut, dan kebutuhannya bisa bersifat mendesak
– anda merasa kawatir, jangan jangan bukannya ketinggalan, tapi jatuh dijalan
– lalu muncul kecemasan lain, bagaimana dengan atm, debit dan credit cardku
– ketakutan lain muncul saat anda meliat jarum bensin anda dihuruf “E”
– muncul lagi ketakutan lainnya, “kok ada banyak polisi ya dijalan?” Jangan-jangan….
– jalan bergelombang dan kasar buat anda risau…”aduh kalau ban bocor atau gembos gimana nih, soalnya ban udah tipis?”
– dan seterusnya…

Anda hanya sedang diuji oleh sebuah dompet. Dan pikiran anda memang sedang diuji ketahanan berpikir dan berprasangka positif serta ketenangannya. Dan karena itu perhatikan ini yang terjadi:

Nah rentetan akibat dari prasangka atau cara berpikir yang salah atau negatif Anda justru akan semakin:
– kehilangan kontrol pada perasaan dan ketenangan anda
– kegusaran dan kecemasan meningkatkan detak jantung anda,
– ketidakstabilan hormon akan memicu impuls syaraf otak untuk berpikir secara random dan kacau
– dan akhirnya, tindakan anda akibat dari tingkat kecemasan yang tinggi kacau

Padalah Jika Anda dapat berprasangka atau berpikir yang sebaliknya atau positif :

– Ketika mendesak, saya masih bisa hubungi saudara atau keluarga dirumah untuk mengantarkan dompet atau membantu masalah yang saya hadapi
– Dompet sudah pasti ada dirumah, tadi saya pindahkan, cuma karena lupa saya letakkan dalam kantong celana, untuk membuktikan saya akan hubungi orang dirumah
– Karena dompet sudah pasti ada dirumah, sudah pasti kartu atm, debit dan credit cardku aman
– Speedometer bensin ada dihuruf “e”, karena jarak dekat dan motor juga irit, saya bisa sampai sebelum kehabisan

Nah pikiran positif atau prasangka yang baik seperti ini memang akan seolah susah untuk dilakukan atau dijaga apalagi jika kekawatiran dan ketakutan sudah merundung pikiran. Tapi setidaknya prasangka positif seperti ini tetap perlu dibangun, tidak bisa muncul sendiri.

To be continued

Satu respons untuk “#Law of Attraction: Mengenal Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik) Part 2

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.